Kutbah I
Hadirin jama’ah Jumah Rahimakumullah, …
Saya berpesan kepada pribadi saya sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita terus berusaha meningkatkan taqwa kita kepada Allah dengan mematuhi semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah….
Ada 4 hal yang wajib dilaksanakan seorang laki-laki selama hidupnya terutama dalam keluarga. Apakah 4 hal tersebut?
Pertama, yaitu merawat Orang Tua. Sesuai dengan isi surat Al-Isra' ayat 23 :
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Arab-Latin: Wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dalam ayat tersebut menjelaskan tugas kita sebagai seorang anak laki-laki yang berkewajiban untuk merawat kedua orang tua kita dengan baik, tidak berkata kasar ataupun menghardik atau nyentak kepada kedua orang tua.
Memang semakin senja usia kedua orang tua kita, maka terkadang makin banyak yang diminta, bahkan ada sebuah maqola yang mengatakan " orang tua usia 60 tahun seperti anak usia 15 tahun, usia 70 tahun seperti anak usia 10 tahun, dan usia 80 tahun seperti anak usia 5 tahun" pagi minta pecel, agak siang dikit minta lodeh.
Bagi kita yang tidak sabaran pasti bilangnya itu semua adalah rewel, namun kita harus ingat. Semasa kecil kita juga bahkan lebih dari itu permintaannya. Oleh karena itu kita tidak boleh mengeluh dalam merawat orang tua kita, apalagi sampai menyakitinya. Karena Rasulullah SAW bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa yang paling besar?" Para sahabat menjawab; “Tentu, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda: "Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”
Dan kita harus ingat bahwa ridho orang tua itu adalah setelah ridho dari Allah, dan Ridho Allah itu tergantung dari ridho orang tua...
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: “Keridhoan Allah itu di dalam keridhoan orang tua dan kemarahan Allah itu di dalam kemarahan kedua orang tua.” (HR. al-Tirmidzi)
Hadirin Jama'ah Jum'at yang berbahagia....
Yang kedua adalah Menanggung Nafkah Kedua Orang tuanya ketika berusia lanjut...... Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 215 :
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Yas`alụnaka māżā yunfiqụn, qul mā anfaqtum ming kairin fa lil-wālidaini wal-aqrabīna wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīl, wa mā taf'alụ min khairin fa innallāha bihī 'alīm
Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
Menafkahi orang tua yang sudah berusia lanjut adalah kewajiban bagi anak-anaknya terlebih bagi anak laki-lakinya. Janganlah kita merasa terbebani dengan menghidupi kedua orang tua kita. Kita harus ingat bahwa dulu yang merawat dan membesarkan kita dari bayi sampai sekarang sudah menjadi orang adalah orang tua kita. Kita harus ingat bahwa ketika kita sakit, siapa yang membawa kita ke dokter untuk berobat. Kita juga harus ingat bahwa disetiap langkah kita ada do'a dari orang tua yang tak pernah berhenti mendoakan anaknya...
Namun, masih banyak juga dari kita yang merasa terbebani dengan menafkahi orang tua, seperti kejadian yang ada di Magelang Jawa Tengah, seorang anak tega menghilangkan kedua nyawa orang tua dan kakak perempuannya hanya karena merasa hidupnya terbebani oleh orang tuanya yang sudah pensiun. Naudzubillah...
Kisah Uways Al Qarni sepatutnya menjadi contoh bagi kita bahwa orang tua adalah gerbang menuju Surganya Allah, maka harus kita tiru, bagaimana seorang Uways muda menabung untuk beli biri-biri (kambing) yang diletakkan kandangnya diatas bukit. Setiap hari Uways menggendong biri-biri itu keatas bukit untuk mengandangkannya. hal itulah yang membuat warga sekitar bahkan menganggapya gila.
Namun, Uways tidak menghiraukannya, setelah cukup banyak ternak biri-birinya, kemudian Uways mendapatkan cukup uang dari hasil menjual ternaknya tersebut. Uangnya kemudian digunakan untuk bekal menuju Mekkah demi mewujudkan impian ibunya untuk beribadah haji.
Fisiknya yang sudah terlatih mengangkat kambing naik turun bukit ternyata dipersiapkan untuk menggendong ibunya dari Yaman sampai Mekkah, beberapa bulan perjalanan dilakukan oleh Uways Al Qarni untuk mendapatkan ridho Allah melalui ridho ibunya yang ingin melaksanakan ibadah haji.
Uways Al Qarni mendapatkan julukan sebagai penghuni langit karena saking berbaktinya kepada orang tua, dan Rasulullah bahkan meminta para sahabat yang bertemu dengannya agar meminta doa kepada pemuda Yaman tersebut.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah....
Yang ketiga adalah menjadi pelindung bagi istrinya, bagi saudarinya dan keluarganya karena Allah memberikan kelebihan kepada seorang lelaki melebihi yang lain....
Surat An-Nisa Ayat 34
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Arab-Latin: Ar-rijālu qawwāmụna 'alan-nisā`i bimā faḍḍalallāhu ba'ḍahum 'alā ba'ḍiw wa bimā anfaqụ min amwālihim, faṣ-ṣāliḥātu qānitātun ḥāfiẓātul lil-gaibi bimā ḥafiẓallāh, wallātī takhāfụna nusyụzahunna fa'iẓụhunna wahjurụhunna fil-maḍāji'i waḍribụhunn, fa in aṭa'nakum fa lā tabgụ 'alaihinna sabīlā, innallāha kāna 'aliyyang kabīrā
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Selanjutnya yang keempat adalah Mengurus semua proses pemakaman orang tuanya mulai dari memandikan, mensholatkan dan memakamkan.
Hadirin Jamaah Jumat yang berbahagia...
Itulah Kutbah Jumat yang bisa saya sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua..
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْمِ، وَجَعَلَنِي وَإِيَّاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمِ.
Khutbah II
Posting Komentar untuk "KUTBAH JUM'AT : KEWAJIBAN SEORANG LELAKI DALAM HIDUPNYA"