Kutbah Jum'at : Bersenang-senang Dengan yang Halal

                  MEMBIASAKAN DIRI BERSENANG-SENANG DENGAN YANG HALAL


Kutbah I

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Hadirin jama’ah Jumah Rahimakumullah, …

Saya berpesan kepada pribadi saya sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita terus berusaha meningkatkan taqwa kita kepada Allah dengan mematuhi semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah….

Para ulama pada umumnya membagi hukum ada wajib, haram, sunah makruh dan mubah. Hukum yang terakhir ini, yaitu mubah, lumrahnya juga dipahami sebagai perbuatan kalau ditinggalkan atau dilakukan tidak berpahala ataupun berdosa.

Namun, ada ulama yang berpendapat hukum mubah itu tidak ada. Karena tidak ada mubah yang dilakukan kecuali saat itu meninggalkan keharaman. Artinya, ketika melakukan sesuatu yang mubah berarti  tidak melakukan sesuatu yang haram.

Alasan lain kenapa mubah dianggap tidak ada, karena mubah itu sebagai perbuatan tarkul ma’shiyah atau tarkul haram (meninggalkan maksiat atau yang haram). Meninggalkan maksiat atau sesuatu yang haram hukumnya wajib. Maka di saat melakukan mubah dianggap meninggalkan sesuatu yang haram. Dengan demikian ada nilai pahala karena Allah mencatat sebagai tarkul haram.

Sebagaimana dicontohkan :

1. Ngobrol sembari ngopi bersama teman atau tetangga yang akrab disebut jagongan bisa bernilai pahala asalkan tidak membicarakan kejelekan orang atau bicara sesuatu yang mengandung kemaksiatan. ketika jagongan maka hendaknya kita tidak melakukannya sampai larut malam sehingga besoknya masih bisa bangun subuh untuk sholat dilanjutkan melakukan aktifitas biasa seperti bekerja ataupun sekolah. Jangan sampai ketika jagongan jadi lupa waktu yang berakibat besoknya tidak bangun subuh ataupun kesiangan sehingga tidak bekerja atau sekolah.

2. Contoh yang kedua adalah bersenda gurau dengan saudara, dengan anak istri bagi yang sudah berumah tangga maka itu merupakan perbuatan mubah yang bermanfaat Karena dicatat oleh Allah sebagai tindakan tarkul haram atau tarkul maksiyat. Anak istri senang gembira sekaligus mendapatkan catatan amal sholeh.

3. Contoh yang ketiga adalah ketika kita pegang gadget atau smartphone maka disitu ada banyak sekali informasi terutama di media sosial tentang hoax, bahkan tontonan-tontonan yang tidak semestinya kita lihat bertebaran disana, dan hal itulah yang semakin mengikis moral bangsa terlebih moral generasi muda kita, bahkan tak jarang para wanita sudah tidak malu lagi joget-joget di depan kamera menggunakan aplikasi yang kini sudah menjajah di seluruh dunia.

Sungguh miris karena tidak sesuai dengan hadist bahwa kita harus punya rasa malu, dalam artian malu untuk melakukan sesuatu yang mungkar.

فإن الحيَاءَ منَ الإيْمَان

sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari iman”.


(HR.Bukhari Kitab Iman Bab Al-Hayau Minal Iman, 1/93/24)

اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ

“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” (Muttafaq ‘alaihi)

Untuk itu ketimbang kita melihat berita-berita hoax ataupun hal lain yang berpotensi menimbulkan dosa lebih baik kita alihkan untuk melihat acara pengajian ataupun kajian ilmu yang tentunya itu lebih bermanfaat.

Pada intinya adalah, kita harus selalu berusaha melakukan aktifitas yang halal dengan niatan meninggalkan keharaman, jika ada yang halal, kenapa kita pilih yang haram ?

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.....

Marilah kita biasakan menikmati atau bersenang-senang dengan yang halal, namun tetap dalam standart yang wajar dan tidak berlebih-lebihan, karena Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang berlebihan.

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Yā banī ādama khużụ zīnatakum 'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs.Al-A'raf:31)

Simpelnya adalah jika ada orang yang suka melakukan sesuatu yang haram. Maka tidur yang hukumnya mubah pun bisa menjadi perbuatan yang sangat bernilai pahala. Karena dengan tidur dia meninggalkan perbuatan dosa. Wallahu a’lam.

Seorang ulama bernama Syekh Mutawalli As-Sya’rawi mengijazahkan sebuah doa kepada kita semua agar kita terhindar dari perbuatan maksiat dengan membaca do,a berikut ini :

أللهمَّ احْرمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَتِكَ، وَارْزُقْنِي لَذَّةَ طَاعَتِكَ

Allâhumma ahrimnî ladzdzata ma‘shiyatika, warzuqnî ladzdzata thâ‘atika. Artinya, “Ya Allah, luputkan aku dari kelezatan maksiat kepada-Mu, dan berikanlah aku kelezatan untuk taat kepada-Mu.”

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah…

Manfaat dari membiasakan diri bersenang-senang dengan sesuatu yang halal adalah bahwa syetan dan akan menangis karena telah gagal mengajak kita kedalam tipu dayanya, kita tahu syetan akan melakukan apapun untuk menjerumuskan kita kedalam kesesatan, melalui berbagai perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Marilah kita waspada terhadap godaan syetan yang akan menggoda dari kiri kanan kita, Hal ini Sesuai dengan janji Iblis dalam Qs Al Hijr ayat 39:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩

Artinya : Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْمِ، وَجَعَلَنِي وَإِيَّاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمِ. أعُوْذُ بِالِلّٰهِ مِنَ الشيطن الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْن

Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ .
عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

Posting Komentar untuk "Kutbah Jum'at : Bersenang-senang Dengan yang Halal"

close